Rabu, 29 November 2017

MAKALAH INFORMASI UNTUK STRATEGI BISNIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

INFORMASI UNTUK STRATEGI BISNIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Dasar-dasar Bisnis Islam
Dosen Pengampu : Ibu Ariana Suryoini
Description: G:\data\Logo%2B3D%2BUIN%2BWalisongo.png

 Disusun Oleh ;
1.     Ulya Anisa Unasecha
2.     Dewi Kharisatul Latifah
3.     Fani Puspita Sari
4.     Muhammad Furqon Al-Hadi
5.     Muttaqin


PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG



DAFTAR ISI

 

 









 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan zaman yang tidak kenal diam, masyarakat pun senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Masyarakat yang hidup dizaman pramodern tentu saja tidak sama dengan yang hidup di era modern yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian canggih. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional uyang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencnakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti pernah memutuskan sesuatu. Pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya adalah kehidupan yang selalu berkumpul dengan keputusan.  Dengan demikian pengetahuan alterbatif model, metode, aliran yang digunakan untuk penentuan pegangan sendiri. Ada beebrapa aktivitas yang dapat mengantarkan kita dalam mengambil keputusan yaitu, kehadiran tujuan, aktivitas pencarian informasi, dan aktivitas evaluasi alternative.
Banyak sedikitnya informasi yang dilakukan memengaruhi kecepatan dan kerumitan pengambilan keputusan. Untuk memahami lebih jauh lagi bagaimana informasi untuk strategi bisnis dan pengambilan keputusan, maka akan dijelaskan lebih jauh dalam makalah ini.

B.    Rumusan Makalah

1.     Apa pengertian informasi dan strategi bisnis ?
2.     Bagaimana peranan akuntansi dalam bisnis ?
3.     Siapa saja pemakai informasi akuntansi ?
4.     Apa pengertian pengambilan keputusan ?
5.     Apa fungsi dan tujuan pengambilan keputusan ?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Informasi Dan Strategi Bisnis

Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagian besar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat yang relevan, tepat waktu, akurat, dan lengkap. Sedangakan pengertian strategi bisnis itu merupakan yaitu sebuah dokumen yang mengartikulasikan arah bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi bisnis dan tujuan dibentuk untuk mendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi bisnis yang khas dikembangkan dalam tiga langkah yaitu analisis, integrasi, dan implementasi.
Pada tahap analisis pengembangan strategi bisnis, salah satu dari beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis pasar perusahaan, sumber daya, hambatan untuk kesuksesan dan keuntungan tertentu. Tujuan dari analisis strategis adalah untuk mengidentifikasi bisnis apa yang ingin dicapai, kekuatann itu dapat membawa tercapainya suatu tujuan.
Perkembangan teknologi informasi juga sangat jelas merupakan sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dihindari oleh siapapun. Terlebih lagi di era dimana segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia menuntut kecepatan, ketepatan, efisiensi, efektifitas, dan lain sebagainya, dengan hasil yang maksimal dan sempurna.[1]

B.    Peranan Akuntansi Dalam Bisnis

Secara umum, akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahan. Bisa dibilang bahwa akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of business) karena melalui akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada orang pemangku kepentingan. Semakin baik anda menguasai bahasa bisnis, akan semakin baik pula anda mengelola perusahaan.[2] Contohnya, laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan membantu manajemen. The Coca-Cola Company untuk memutuskan apakah produk tersebut akan terus terjual. Demikian pula, analis pasar modal menggunakan laporan akuntasi untuk memutuskan apakah mereka perlu merekomendasikan untuk membeli saham Coca-Cola. Bank menggunakan laporan akuntansi untuk pemerintah (kantor pajak) menggunakan laporan akuntasi sebagai dasar untuk menetapkan pajak bagi cola-cola.
Akuntansi menyediakan informasi bagi para pemangku kepentingan dalam perusahaan melalui proses sebagai berikut :
1.     Mengidentifikasikan pemangku kepentingan
2.     Menilai kebutuhan pemangku kepentingan
3.     Merancang sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
4.     Mencatat data ekonomi mengenai aktivitas dan peristiwa perusahaan
5.     Menyiapkan laporan akuntasi bagi para pemangku kepentinagan
Akuntansi memiliki peran penting karena akuntansi dianggap sebagai salah satu penentu masas depan atau kelangsungan bisnis suatau perusahaan atau organisasi. Diantara beberapa contoh peran akuntansi dalam oraganisasi yaitu:
a.      Control keuangan
Peran utama akuntansi adalah pengontrol atau pengendali keuangan dalam perusahaan. Dalam kegiatan ekonomi khususnya didunia bisnis, pengendalian merupakan factor penteing yang menentukan keberhasilan bisnis tersebut. Dengan adanya akuntansi perusahaan akan mengetahui pengelolaan dana, berapa labanya, serta apakah ada kerugian dari aktivitas ekonomi.
b.     Evaluasi
Akuntansi juga berperan sebagai media evaluasi perusahaan. Laporan-laporan akuntansi tentunya akan menunjukkan hasil perusahaan dalam periode-periode tertentu. Laporan-laporan akuntansi pun pastinya berisi informasi-informasi penting yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Dari laporan ini pimpinan perusahaan bisa mengevaluasi bisnis yang dijalankan sekaligus mengidentifikasi masalah-maslah keuangan yang sedang dihadapi.
c.      Perencanaan
Akuntansi tidak hanya berperan dalam sebagai pengontrol keuangan perusahaan maupun media evaluasi, namun akuntansi juga berperan penting dalam perencanaan perusahaan dimasa depan. Setelah melakukan evaluasi secara menyeluruhterhadap laporan akuntansi keuangan maka pimpinan perusahaan tentunya punya gambaran atau tujuan bisnis yang ingin dicapai. Berdasarkan laporan akuntansi yang ada maka seorang pimpinan akan bisa dengan mudah melakukan perencanaan-perencanaan tertentu terkait masa depan perusahaannya.
Dua bidang yang paling sering ditemui dalam akuntansi adalah akuntansi keuangan dan akuntasi manajerial. Bidang yang lainnya meliputi akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntasi pajak, sistem akuntasi, akuntansi internasional, akuntasi untuk organisasi non laba, dan akuntasi sosial.
Akuntasi keuangan (financial accounting) sangat terkait dengan pencatatan dan pelaporan data dan aktivitas ekonomi dalam perusahaan. Akuntansi keuangan bertujuan utama menghasilkan laporan utama keuangan untuk kepentingan pihak luar. Pihak luar diantaranya pihak-pihak manajemen,perusahaan, seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak luar lainnya. [3]Selain laporan ini berguna bagi manajer, laporan tersebut juga menjadi laporan utama bagi pemilik usaha, kreditor, badan pemerintah dan masyarakat. Contoh jika anda ingin membeli saham Bank Central Asia Tbk, Lippo Karawaci Tbk, atau Kimia Farma Tbk, bagaimana anda dapat mengetahui pilihan yang tepat untuk melakuakn investasi ? salah satu cara adalah dengan memeriksa laporan keuangan dan membandingkan kinerja dan kondisi ekonomi setiap perusahaan. Tujuan dari akuntansi keuangan adalah menyediakan laporan yang berguna untuk kebutuhan tersebut.
Akuntansi Manajerial (Managerial Accounting) menggunakan akuntansi keuangan maupun data estimasi untuk membantu manajemen dalam menjalankan aktivitas operasional harian dan merencenakan aktivitas operasional dimasa depan. Akuntansi manajemen bertujuan utama menghasilkan informasi untuk kepentingan manajemen.[4] Akuntan manajemen memperoleh dan melaporkan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk keperluan pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Sebagai contoh manajemen mungkin membutuhkan informasi untuk mencari pilihan alternative guna membiayai pembangunan gedung baru. Sebaliknyab manajemen mungkin membutuhkan informasi apakah mereka sebaliknya mengembangkan operasinya ke produk baru. Jadi, laporan yang dibuat untuk manajemen dapat berbeda dalam hal bentuk dan isi.

C.    Pemakai Informasi Akuntansi

1.     Internal
a.      Manajemen perusahaan
Pemakai informasi yang pertama tentunya adalah para pimpinan yang ada dijajaran manajemen perusahaan. Fungsinya sudah jelas, mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk pengendalian keuangan dan menetapkan perencanaan-perencanaan tertentu.
b.     Karyawan
Informasi akuntansi juga berguna bagi karyawan untuk mengetahui stabilitas dan prifitabilitas temapat mereka bekerja. Karyawan juga bisa memanfaatkan informasi akuntansi untuk menilai apakah upah atau gaji sudah dengaan kontribusi mereka terhadap perusahaan.
c.      Eksternal
1.     Investor
Laporan keuangan akan menjelaskan tentang pengendalian dana dalam perusahaan. Oleh karena itulah, seorang investor membutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan apakah mereka akan membeli, memperhatikan, atau malah menjual investasi mereka diperusahaan tersebut.
2.     Kreditur (pembeli pinjaman)
Informasi akuntansi juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pemberi pinjaman. Dengan informasi tersebut, kreditur bisa mngetahui apakah perusahaan yang bersangkutan memiliki kondisi keuangan yang cukup  baik. Kreditur juga akan menilai seberapa besar resiko mereka apabila meminjamkan dana para perusahaan tersebut. Setelah evaluasi-evaluasi itu, maka kreditur bisa lebih mudah memutuskan apakah mereka bersedia memberikan pinjaman atau tidak.
3.     Pemerintah
Pemerintah adlah pihak yang secara tidak langsung ikut mengawasi jalannya bisnis sebuah perusahaan. Dari informasi akuntansi maka pemerintah bisa menetapkan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan dan menetapkan kebijakan-kebijakan tertentu terkait aktivitas perusahaan tersebut.

D.   Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan juga merupakan tugas utama dari seorang manajer. Pengambilan keputusan diproses oleh pengambilan keputusan yang hasilnya keputusan.
Menurut Theo Haiman , inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Pengambilan keputusan seseorang sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dimana keputusan itu diambil. Keadaabn sosial dapat mempermudah ataupun untuk mempersulit kita bertindak sesuai dengan penilaian kita. Dalam dunia bisnis, b agi orang yan g berniat paling baik sekalipun ataupun mempersulit orang yang tidak jujur untuk bertindak tidak etis.
Dalam situasi bisnis , para individu harus mempertimbangkan implikasi etis dari pengambilan keputusan pribadi dan professional. Terkadang orang-orang mengambil keputusan yang belakangan mereka sesalikarena mereka kurang memiliki keberanian untuk melakukan sebaliknya. Tidak selalu mudah membuat keputusan yang benar, mungkin
mereka bisa kehilangan penghasilan, pekerjaan anda, atau komponen berharga lainnya dalam kehidupan anda.membuat keputusan yang dipertanggung jawabkan secara etis sepanjang hidup seseorang mungkin merupakan tantangan paling serius yang dihadapi semua orang. Hal yang paling mudah adalah bersikap pasif dan hanya menyesuaikan diri dengan ekspresi sosial dan budaya. “mengikuti arus”. Namun sikap pasif semacam itu adalah hidup yang tak teruji yang diclaim Socrates sebagai kehidupan yang tak layak untuk dijalani. Untuk menjalani kehidupan yang berarti, kita harus mundur sejenak dan memikirkan keputusan kita, mengasumsikan tanggung jawab sebagai makhluk hidup yang otonom.[5]
Adapun kriteria pengambilan keputusan menurut konsepsi Anderson, nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman perilaku para pembuat keputusann itu dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori antara lain:
1.     Nilai-nilai politik
Pembuat keputusan mungkin melakukan penilaian atas alternative kebijaksanaan yang dipilihnya dari sudut pentingnya alternative-alternatif itu bagi partai polotiknya atau organisasi yang dipimpinnya. Keputusan-keputusan yang lahir dari para pembuat keputusan seperti ini tidak mustahil dibuat demi keuntungan politik dan kebijaksanaan dengan demikian akan dilihat sebagai instrument untuk memperluas pengaruh-pengaruh politik untuk mencapai tujuan dan kepentingan dari partai politik atau tujuan  dari kelompok kepentingan yang bersangkutan.
2.     Nilai-nilai organisasi
Para pembuat keputusan mungkin dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi dimana ia terlibat didalamnya.
3.     Nilai-nilai pribadi
Hasrat untuk memenuhi atau melindungi kesejahteraan atau kebutuhan fisik maupun finansial pribadi, reputasi diri atau posisi historis kemungkinan juga digunakan oleh para pembuat keputusan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan.
4.     Nilai-nilai kebijaksanaan
Dari perbincangan diatas, satu hal hendaklah dicamkan , yakni janganlah kita mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa para pengambil keputusan politik ini semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh materi, organisasi, atau pribadi.
5.     Nilai-nilai ideologis
Ideology pada hakikatnya nmerupakan serangkaian nilai-nilai dan keyakinan yang secara logis  saling berkaitan yang mencerminkan gambaran sederhana mengenai dunia serta berfungsi sebagai pedoman bertindak bagi masyarakat yang meyakininya.

E.    Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan memiliki fungsi antara lain :
1.     Awal dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara individual maupun secara kelompok baik secara institusional maupun secara organisasional.
2.     Suatu yang bersifat futuristic, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Sedangkan tujuan pengambilan keputusan antara lain :
1.     Tujuan yang bersifat tunggal, merupakan tujuan pengambilan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, maksudnya sekali diputuskan tidak ada lagi kaitannya dengan masalah lain/
2.     Tujuan yang bersifat ganda, merupakan tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut dari lebih satu masalah.













BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN





KRITIK DAN SARAN


























DAFTAR PUSTAKA














[1] Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, (Depok : Penebar Plus, 2012), hal. 176.
[2] Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, (Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN, 2011), hal. 4.
[3] Ibid., hal. 11.
[4] Ibid., hal. 11.
[5] Laura Hratman, Etika Bisnis, (Yogyakarta : PT Gelora Akasara,2008), hal. 70.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH MSDM

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Banyak sumber mengenai istilah manajemen secara etimologis, diantaranya istilah manajemen bera...