INFORMASI
UNTUK STRATEGI BISNIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Makalah
ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas :
Mata
Kuliah : Dasar-dasar Bisnis Islam
Dosen
Pengampu : Ibu Ariana Suryoini
Disusun Oleh ;
1.
Ulya Anisa Unasecha
2.
Dewi Kharisatul Latifah
3.
Fani Puspita Sari
4.
Muhammad Furqon Al-Hadi
5.
Muttaqin
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan zaman yang tidak kenal diam, masyarakat pun senantiasa
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Masyarakat yang hidup dizaman
pramodern tentu saja tidak sama dengan yang hidup di era modern yang ditandai
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian canggih. Manajemen
strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional uyang dapat memungkinkan suatu perusahaan
mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencnakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai
tujuan organisasi. Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan
organisasi, sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif
untuk memenuhi tujuan strategis.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti pernah memutuskan
sesuatu. Pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya
adalah kehidupan yang selalu berkumpul dengan keputusan. Dengan demikian pengetahuan alterbatif model,
metode, aliran yang digunakan untuk penentuan pegangan sendiri. Ada beebrapa
aktivitas yang dapat mengantarkan kita dalam mengambil keputusan yaitu, kehadiran
tujuan, aktivitas pencarian informasi, dan aktivitas evaluasi alternative.
Banyak sedikitnya informasi yang dilakukan memengaruhi kecepatan dan
kerumitan pengambilan keputusan. Untuk memahami lebih jauh lagi bagaimana
informasi untuk strategi bisnis dan pengambilan keputusan, maka akan dijelaskan
lebih jauh dalam makalah ini.
B. Rumusan Makalah
1.
Apa pengertian informasi dan strategi bisnis ?
2.
Bagaimana peranan akuntansi dalam bisnis ?
3.
Siapa saja pemakai informasi akuntansi ?
4.
Apa pengertian pengambilan keputusan ?
5.
Apa fungsi dan tujuan pengambilan keputusan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Informasi Dan Strategi
Bisnis
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
sebagian besar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi
yang realible harus memenuhi syarat yang relevan, tepat waktu, akurat, dan
lengkap. Sedangakan pengertian strategi bisnis itu merupakan yaitu sebuah
dokumen yang mengartikulasikan arah bisnis yang diperlukan untuk mencapai
tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi bisnis dan tujuan
dibentuk untuk mendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi bisnis yang
khas dikembangkan dalam tiga langkah yaitu analisis, integrasi, dan
implementasi.
Pada tahap analisis pengembangan strategi bisnis, salah satu dari
beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis pasar perusahaan, sumber
daya, hambatan untuk kesuksesan dan keuntungan tertentu. Tujuan dari analisis
strategis adalah untuk mengidentifikasi bisnis apa yang ingin dicapai,
kekuatann itu dapat membawa tercapainya suatu tujuan.
Perkembangan teknologi informasi juga sangat jelas merupakan sebuah
keniscayaan yang tidak mungkin dihindari oleh siapapun. Terlebih lagi di era
dimana segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia menuntut kecepatan,
ketepatan, efisiensi, efektifitas, dan lain sebagainya, dengan hasil yang
maksimal dan sempurna.[1]
B. Peranan Akuntansi Dalam Bisnis
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem
informasi yang menyediakan laporan untuk pemangku kepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahan. Bisa dibilang bahwa akuntansi adalah
“bahasa bisnis” (language of business) karena melalui akuntansilah informasi
bisnis dikomunikasikan kepada orang pemangku kepentingan. Semakin baik anda
menguasai bahasa bisnis, akan semakin baik pula anda mengelola perusahaan.[2] Contohnya,
laporan akuntansi yang merangkum profitabilitas produk baru akan membantu
manajemen. The Coca-Cola Company untuk memutuskan apakah produk tersebut akan
terus terjual. Demikian pula, analis pasar modal menggunakan laporan akuntasi
untuk memutuskan apakah mereka perlu merekomendasikan untuk membeli saham
Coca-Cola. Bank menggunakan laporan akuntansi untuk pemerintah (kantor pajak)
menggunakan laporan akuntasi sebagai dasar untuk menetapkan pajak bagi
cola-cola.
Akuntansi menyediakan informasi bagi para pemangku kepentingan dalam
perusahaan melalui proses sebagai berikut :
1.
Mengidentifikasikan pemangku kepentingan
2.
Menilai kebutuhan pemangku kepentingan
3.
Merancang sistem informasi akuntansi untuk memenuhi
kebutuhan pemangku kepentingan
4.
Mencatat data ekonomi mengenai aktivitas dan peristiwa
perusahaan
5.
Menyiapkan laporan akuntasi bagi para pemangku
kepentinagan
Akuntansi memiliki peran penting karena akuntansi dianggap sebagai salah
satu penentu masas depan atau kelangsungan bisnis suatau perusahaan atau
organisasi. Diantara beberapa contoh peran akuntansi dalam oraganisasi yaitu:
a.
Control keuangan
Peran utama akuntansi adalah pengontrol atau pengendali keuangan dalam
perusahaan. Dalam kegiatan ekonomi khususnya didunia bisnis, pengendalian
merupakan factor penteing yang menentukan keberhasilan bisnis tersebut. Dengan
adanya akuntansi perusahaan akan mengetahui pengelolaan dana, berapa labanya,
serta apakah ada kerugian dari aktivitas ekonomi.
b.
Evaluasi
Akuntansi juga berperan sebagai media evaluasi perusahaan.
Laporan-laporan akuntansi tentunya akan menunjukkan hasil perusahaan dalam
periode-periode tertentu. Laporan-laporan akuntansi pun pastinya berisi
informasi-informasi penting yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Dari
laporan ini pimpinan perusahaan bisa mengevaluasi bisnis yang dijalankan
sekaligus mengidentifikasi masalah-maslah keuangan yang sedang dihadapi.
c.
Perencanaan
Akuntansi tidak hanya berperan dalam sebagai
pengontrol keuangan perusahaan maupun media evaluasi, namun akuntansi juga
berperan penting dalam perencanaan perusahaan dimasa depan. Setelah melakukan
evaluasi secara menyeluruhterhadap laporan akuntansi keuangan maka pimpinan
perusahaan tentunya punya gambaran atau tujuan bisnis yang ingin dicapai. Berdasarkan
laporan akuntansi yang ada maka seorang pimpinan akan bisa dengan mudah
melakukan perencanaan-perencanaan tertentu terkait masa depan perusahaannya.
Dua bidang yang paling sering ditemui dalam akuntansi
adalah akuntansi keuangan dan akuntasi manajerial. Bidang yang lainnya meliputi
akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntasi pajak, sistem akuntasi,
akuntansi internasional, akuntasi untuk organisasi non laba, dan akuntasi
sosial.
Akuntasi keuangan (financial accounting) sangat terkait dengan pencatatan
dan pelaporan data dan aktivitas ekonomi dalam perusahaan. Akuntansi keuangan
bertujuan utama menghasilkan laporan utama keuangan untuk kepentingan pihak
luar. Pihak luar diantaranya pihak-pihak manajemen,perusahaan, seperti
investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak luar lainnya. [3]Selain laporan ini berguna bagi manajer, laporan
tersebut juga menjadi laporan utama bagi pemilik usaha, kreditor, badan
pemerintah dan masyarakat. Contoh jika anda ingin membeli saham Bank Central
Asia Tbk, Lippo Karawaci Tbk, atau Kimia Farma Tbk, bagaimana anda dapat
mengetahui pilihan yang tepat untuk melakuakn investasi ? salah satu cara
adalah dengan memeriksa laporan keuangan dan membandingkan kinerja dan kondisi
ekonomi setiap perusahaan. Tujuan dari akuntansi keuangan adalah menyediakan
laporan yang berguna untuk kebutuhan tersebut.
Akuntansi Manajerial (Managerial Accounting) menggunakan akuntansi
keuangan maupun data estimasi untuk membantu manajemen dalam menjalankan
aktivitas operasional harian dan merencenakan aktivitas operasional dimasa
depan. Akuntansi manajemen bertujuan utama menghasilkan informasi untuk
kepentingan manajemen.[4] Akuntan manajemen memperoleh dan melaporkan informasi
yang relevan dan tepat waktu untuk keperluan pembuatan keputusan yang dilakukan
oleh manajemen. Sebagai contoh manajemen mungkin membutuhkan informasi untuk
mencari pilihan alternative guna membiayai pembangunan gedung baru. Sebaliknyab
manajemen mungkin membutuhkan informasi apakah mereka sebaliknya mengembangkan
operasinya ke produk baru. Jadi, laporan yang dibuat untuk manajemen dapat
berbeda dalam hal bentuk dan isi.
C. Pemakai Informasi Akuntansi
1.
Internal
a.
Manajemen perusahaan
Pemakai informasi yang pertama tentunya adalah para pimpinan yang ada
dijajaran manajemen perusahaan. Fungsinya sudah jelas, mereka membutuhkan
informasi akuntansi untuk pengendalian keuangan dan menetapkan
perencanaan-perencanaan tertentu.
b.
Karyawan
Informasi akuntansi juga berguna bagi karyawan untuk mengetahui
stabilitas dan prifitabilitas temapat mereka bekerja. Karyawan juga bisa
memanfaatkan informasi akuntansi untuk menilai apakah upah atau gaji sudah
dengaan kontribusi mereka terhadap perusahaan.
c.
Eksternal
1.
Investor
Laporan keuangan akan menjelaskan tentang pengendalian dana dalam
perusahaan. Oleh karena itulah, seorang investor membutuhkan informasi
akuntansi untuk menentukan apakah mereka akan membeli, memperhatikan, atau
malah menjual investasi mereka diperusahaan tersebut.
2.
Kreditur (pembeli pinjaman)
Informasi akuntansi juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
pemberi pinjaman. Dengan informasi tersebut, kreditur bisa mngetahui apakah
perusahaan yang bersangkutan memiliki kondisi keuangan yang cukup baik. Kreditur juga akan menilai seberapa
besar resiko mereka apabila meminjamkan dana para perusahaan tersebut. Setelah
evaluasi-evaluasi itu, maka kreditur bisa lebih mudah memutuskan apakah mereka
bersedia memberikan pinjaman atau tidak.
3.
Pemerintah
Pemerintah adlah pihak yang secara tidak langsung ikut mengawasi
jalannya bisnis sebuah perusahaan. Dari informasi akuntansi maka pemerintah
bisa menetapkan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan dan menetapkan
kebijakan-kebijakan tertentu terkait aktivitas perusahaan tersebut.
D. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan juga merupakan
tugas utama dari seorang manajer. Pengambilan keputusan diproses oleh
pengambilan keputusan yang hasilnya keputusan.
Menurut Theo Haiman , inti dari semua perencanaan adalah pengambilan
keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat
keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu
yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan
masalah. Pengambilan keputusan seseorang sangat dipengaruhi oleh konteks sosial
dimana keputusan itu diambil. Keadaabn sosial dapat mempermudah ataupun untuk
mempersulit kita bertindak sesuai dengan penilaian kita. Dalam dunia bisnis, b
agi orang yan g berniat paling baik sekalipun ataupun mempersulit orang yang tidak
jujur untuk bertindak tidak etis.
Dalam situasi bisnis , para individu harus mempertimbangkan implikasi
etis dari pengambilan keputusan pribadi dan professional. Terkadang orang-orang
mengambil keputusan yang belakangan mereka sesalikarena mereka kurang memiliki
keberanian untuk melakukan sebaliknya. Tidak selalu mudah membuat keputusan
yang benar, mungkin
mereka bisa kehilangan penghasilan, pekerjaan anda, atau komponen
berharga lainnya dalam kehidupan anda.membuat keputusan yang dipertanggung
jawabkan secara etis sepanjang hidup seseorang mungkin merupakan tantangan
paling serius yang dihadapi semua orang. Hal yang paling mudah adalah bersikap
pasif dan hanya menyesuaikan diri dengan ekspresi sosial dan budaya. “mengikuti
arus”. Namun sikap pasif semacam itu adalah hidup yang tak teruji yang diclaim
Socrates sebagai kehidupan yang tak layak untuk dijalani. Untuk menjalani
kehidupan yang berarti, kita harus mundur sejenak dan memikirkan keputusan
kita, mengasumsikan tanggung jawab sebagai makhluk hidup yang otonom.[5]
Adapun kriteria pengambilan keputusan menurut konsepsi Anderson,
nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman perilaku para pembuat keputusann
itu dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori antara lain:
1.
Nilai-nilai politik
Pembuat keputusan mungkin melakukan penilaian atas alternative
kebijaksanaan yang dipilihnya dari sudut pentingnya alternative-alternatif itu
bagi partai polotiknya atau organisasi yang dipimpinnya. Keputusan-keputusan
yang lahir dari para pembuat keputusan seperti ini tidak mustahil dibuat demi
keuntungan politik dan kebijaksanaan dengan demikian akan dilihat sebagai
instrument untuk memperluas pengaruh-pengaruh politik untuk mencapai tujuan dan
kepentingan dari partai politik atau tujuan
dari kelompok kepentingan yang bersangkutan.
2.
Nilai-nilai organisasi
Para pembuat keputusan mungkin dalam mengambil keputusan dipengaruhi
oleh nilai-nilai organisasi dimana ia terlibat didalamnya.
3.
Nilai-nilai pribadi
Hasrat untuk memenuhi atau melindungi kesejahteraan atau kebutuhan fisik
maupun finansial pribadi, reputasi diri atau posisi historis kemungkinan juga
digunakan oleh para pembuat keputusan sebagai kriteria dalam pengambilan
keputusan.
4.
Nilai-nilai kebijaksanaan
Dari perbincangan diatas, satu hal hendaklah dicamkan , yakni janganlah
kita mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa para
pengambil keputusan politik ini semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh materi,
organisasi, atau pribadi.
5.
Nilai-nilai ideologis
Ideology pada hakikatnya nmerupakan serangkaian nilai-nilai dan
keyakinan yang secara logis saling
berkaitan yang mencerminkan gambaran sederhana mengenai dunia serta berfungsi
sebagai pedoman bertindak bagi masyarakat yang meyakininya.
E. Fungsi dan Tujuan Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan memiliki fungsi antara lain :
1.
Awal dari semua aktivitas manusia yang sadar dan
terarah baik secara individual maupun secara kelompok baik secara institusional
maupun secara organisasional.
2.
Suatu yang bersifat futuristic, artinya bersangkut
paut dengan hari depan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.
Sedangkan tujuan
pengambilan keputusan antara lain :
1.
Tujuan yang bersifat tunggal, merupakan tujuan
pengambilan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya
menyangkut satu masalah, maksudnya sekali diputuskan tidak ada lagi kaitannya
dengan masalah lain/
2.
Tujuan yang bersifat ganda, merupakan tujuan
pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang
dihasilkan itu menyangkut dari lebih satu masalah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, (Depok :
Penebar Plus, 2012), hal. 176.
[2] Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi,
(Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN, 2011), hal. 4.
[3] Ibid., hal. 11.
[4] Ibid., hal. 11.
[5]
Laura Hratman, Etika Bisnis,
(Yogyakarta : PT Gelora Akasara,2008), hal. 70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar