BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sumber mengenai istilah manajemen secara
etimologis, diantaranya istilah manajemen berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan” (Online
Etymology), dalam bahasa italia maneggiare
berarti “mengendalikan”, kemudian bahasa prancis management yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur” (Oxford
English Dictionary), sedangkan dalam bahasa inggris istilah manajemen berasal
dari kata to manageyang berarti
mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses aktivitas dan diatur
berdasarkan urutan dan fungsinya dinamakan Manajemen.
Jadi managemen itu suatu proses untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai
atau diinginkan oleh sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, organisasi
sosial, organisasi pemerintah dan sebagainya.
Teori manajemen yang ada sekarang ini merupakan hasil
sebuah proses evolusi sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu manajemen telah
mengalami perkembangan yang pesat. Pendekatan manajemen memberikan gambaran
tentang bagaimana teori-teori manajemen berkembang sedemikian rupa mulai dari
zaman ketika manajemen lahir sampai sekarang.Teori manajemen dapat digunakan
untuk menjelaskan fenomena manajerial yakni kerja sama organisasional untuk
mencapai tujuan organisasional. Dengan adanya manajemen dapat memudahkan kita
memanajemen orang, sumber-sumber yang lain dan tugas agar tujuan organisasional
tercapai dengan efektif.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana latar belakang sejarah manajemen ?
2.
Bagaimana pengertian manajemen secara umum dan menurut beberapa ahli ?
3.
Apa saja fungsi-fungsi manajemen ?
4.
Bagaimana sifat dan tipe seorang manajer yang baik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Manajemen
Mempelajari sejarah manajemen dapat membantu kita
memahami lebih banyak teori dan praktik manajemen modern, usaha-usaha
terorganisasi yang diarahkan dan diatur oleh orang-orang yang bertanggung jawab
menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian
telah ada sejak ribuan tahun yang silam. Bngunan-bangunan piramida di Mesir dan
Tembok Raksasa Cina, merupakan bukti-bukti nyata yang menunjukkan bahwa
proyek-proyek berskala mega yang mempekerjakan puluhan ribu manusia pernah dijalankan,
dan berhasil diselesaikan di zaman kuno.Bangunan piramida di Mesir adalah
contoh yang luar biasa.Pembangunan piramida melibatkan lebih dari 100.000 orang
dan berlangsung selama 20 tahun. Siapaorang yang bertanggung jawab
memberitahukan para pekerja hal-hal apa yang harus dikerjakan? Siapa orang yang
bertanggung jawab memastikan tetap tersedianya batu bagi para pekerja sehingga
mereka tidak berhenti bekerja?Jawabanya adalah para manajer. Terlepas dari apa
sebutan bagi mereka pada masa itu, orang-orang ini harus merencanakan pekerjaan
apa yang harus diselesaikan, menata orang-orang dan bahan-bahan baku, memimpin
dan mengarahkan para pekerja, dan menerapkan suatu bentuk control untuk
memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Contoh lain manajemen di masa lampau dapat dijumpai
pada era 1400-an di kota Vanesia, Italia, yang pada masa itu merupakan pusat
perdagangan dan perekonomian di benua Eropa. Orang-orang Vanesia telah
mengembangkan sebuah bentuk awal perusahaan bisnis dan menjalankan kegiatan
yang umum dijumpai di dalam organisasi masa kini. Sebagai contoh, di gudang
senjata (Arsenal) kota Vanesia, kapal-kapal perang dihanyutkan secara perlahan
menyusuri sebuah kanal, dan pada tiap-tiap pemberhentian di sepanjang kanal,
layar, tiang-tiang, dan berbagai komponen lainnya dipasangkan kekapal. Hal ini
seperti mobil-mobil yang dihanyutkan menyusuri jalur perakitan (assembly line) di pbrik, dimana pada
setiap simpul kerja jalur komponen-komponen mobil akan dipasang. Selain itu
orang-orang Venesia telah menggunakan gudang-gudang penyimpanan (warehouse) dan sistem inventarisasi
barang persediaan untuk memantau penggunaan bahan-bahan, menjalankan
fungsi-fungsi SDM untuk pengelolaan buruh dan menerapkan sistem akuntasi untuk
mencatat dan memperhitungkan pendapatan dan biaya.
Ada dua kejadian yang patut mendapatkan perhatian
khusus dalam sejarah manajemen. Pertama, pada 1776, Adam smith menerbitkan
karyanya yang beerjudul The Wealth of
Nations, dalam tulisan itu menggagas manfaat yang dapat diperoleh
organisasi dan masyarakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (division of labor) atau spesialisasi
kerja yaitu pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam bidang-bidang yang sempit
dan khusus, serta dilakukan secara berulang-ulang.
Kejadian penting yang kedua yaitu revolusi
industry.Dimulai dari akhir abad kedelapanbelas, ketika tenaga mesin telah
menggeser peran tenaga manusia, perusahaan mendapat bahwa lebih ekonomis untuk
memanufaktur (memproduksi) barang dipabrik ketimbang dirumah. Pabrik-pabrik
besar yang beroperasi membutuhkan orang-orang untuk meramalkan permintaan
barang, memastikn tersediannya bahan baku yang memadai, memberikan penugasan
kepada para buruh, mengelola kegiatan harian dan lain-lain. Orang-orang ini
adalah para manajer, dan mereka perlu adanya teori-teori formal yang dapat
dijadikan panduan dalam menjalankan organisasi-organisasi besar semacam
dipabrik.[1][i]
B. Pengertian Manajemen secara umum dan para ahli
Manajemen berasal dari kata “manus”, yang berarti “to
control by hand” atau “gain result” manajemen mencakup, pertama “the
achievement of result” dan kedua “personal responsibility by the manager for
result being achieved”. Kata “manajemen (managemen) mempunyai beberapa arti
tergantung pada konteksnya. Dalam bahasa inggris, manajemen berasal dari kata
kerja to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur,
mengemudikan, mengendalikan, mengelola, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin
(John M.Echols dan Hasan Sadily, 2005: 372). Manajemen juga memiliki beberapa
pengertian diantaranya :
1.
Manajemen mempunyai pengertian secara universal, artinya manajemen dapat
diterima secara umum dan berlaku untuk semua orang secara luas;
2.
Manajemen mempunyai pengertian sangat luas, maksudnya bahwa manajemen
tidak terbatas yang ada dalam segala aspek kehidupan manusia;
3.
Manajemen sulit untuk diartikan, maksudnya bahwa pengertin manajemen
selalu berbeda-beda menurut sudut pandang masing-masing, sehingga belum ada
kesepakatan mengenai sudut pandang yang baku;
4.
Manajemen selalu berkembang dan mencari pendekatan-pendekatan dengan
mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dengan berbagai pendekatan dan
penelitian.
Dengan demikian para pakar sudah memikirkan
pendekatan-pendekatan untuk mencari pengertian yang bisa menggambarkan atau
memberikan penjelasan agar dapat dimengerti oleh siapa saja yang ingin
mempelajari tentang manajemen.
a.)
Mary Parker Follet (1868 – 1933) berpendapat bahwa :
Manajemen adalah
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dia mengartikan
manajemen yang menitik beratkan pada seninya, di mana praktik atau implementasi
membuat system yang baik dan benar.[2]
b.)
Hasibuan berpendapat bahwa :
Manajemen adalah
seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen sumber
daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan karyawan dan
masyarakat.[3]
c.)
Abdul Choliq berpendapat bahwa :
Kata “manajemen
(managemen) mempunyai beberapa arti tergantung pada konteksnya. Dalam bahasa
inggris, manajemen berasal dari kata kerja to manage yang dalam bahasa
Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan,
mengelola, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin.
Manajemen sumber
daya manusia adalah orang yang bekerja dalam organisasi atau orang yang
melakukan berbagai aktifitas untuk mencapai tujuan organisasi.[4]
Dari ketiga ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa Manajemen jelas sebagai seni,dan hal itu ditegaskan oleh Mary Parker
Follet, bahwa manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui
orang-orang.
Hasibuan menyebutkan bahwa seni adalah sesuatu
kreativitas pribadi yang kuat disertai keterampilan.Terkait dengan manajemen,
selanjutnya Hasibuan menjelaskan bahwa seni manajemen meliputi kecakapan untuk
melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan
untuk menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk
menyatukan visi tersebut dengan skills yang
efektif.
Abdul Cholic, Manajemen tersebut menunjukkan bahwa
setiap manusia memiliki ilmu dan seni tersendiri dalam menggerakkan orang,
terutama dalam rangka menetapkan tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, mengenai perbandingan penjelasan MSDM dari
ketiga tokoh diatas dapat kami simpulkan bahwa pada dasarnya MSDM itu adalah
suatu proses dimana dalam melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan
tertentu dan efektif itu butuh kerja
sama dan kekreatifan.
C.
Fungsi-fungsi Manajemen
Pada awal abad ke-20 seorang industriawan perancis
bernama Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer melakukan lima fungsi
manajemen yaitu: merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi dan
mengendalikan. Pada prinsipnya bahwa fungsi-fungsi manajemen yang telah
dikemukakan oleh para penulis secara umum mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Planning (perencanaan)
merupakan suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan menyiratkan
bahwa manajer terlebih dahulu memikir dengan matang tujuan dan tindakannya. Biasanya
tindakan manajer itu berdasarkan atas metode, rencana atau logika tertentu,
bukan suatu firasat.
b. Organizing (pengorganisasian)
merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumer daya manusia yang tersedia dalam
organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan organisasi. Pengorganisasian berarti bahwa manajer mengoordinasikan
sumber daya manusia serta sumber daya bahan yang dimiliki organisasi bersangkutan agar
pekerjaan rapi dan lancer.
c.
Leading of actuiting (kepemimpinan) berfungsi untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang harmonis, dan dinamis. Kepemimpinan termasuk didalamnya pergerakan (actuiting) yaitu melakukan pergerakan
dan memberikan motivasi pada bawahan untuk melakukan tugas-tugasnya.
d.
Controlling
(pengendalian) merupakan suatu aktivitas menilai kineerja berdasarkan standar
yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan. [5]
D. Sifat dan tipe manajer
Beberapa sifat yang penting dan vital bagi seorang
pemimpin menurut Terry (principles of management, hal 384) yaitu :
1.
Penuh energy, baik rohani maupun jasmani, dan dapat bergiat
terus-menerus.
2.
Mempunyai stabilitas dalam emosi dan perasaan, artinya seorang pemimpin
tidak boleh berprasangka, berpikir priori jelek tentang orang-orang-orang
bawahannya.
3.
Mengetahui pengetahuan yang luas tentang huubungan manusia, karena
pekerjaannya selalu berkaitan dengan orang.
4.
Keinginan untuk jadi pemimpin harus menjadi daya dorong yang muncul dari
dalam dan tidak ada desakan dari luar.
5.
Mempunyai kemahiran dalam komunikasi.
6.
Mempunyai kecakapan mengajar, karena seorang pemimpin harus mampu
memberi semangat dan memberi coontoh pada bawahannya.
7.
Mempunyai kemahiran dibidang sosial supaya terjamin kepercayaan dan
kesetiaan dari pada orang-orangnya.
8.
Mempunyai kecakapan-kecakapan teknis, untuk merencana, menyusun
organisasinya, mendelegasi kekuasaan, mengambil keputusan, mengawasi dan
meneliti.
Tipe-tipe
manajer menurut Terry ada 6 macam tipe yaitu:
1.
Kepemimpinan personal yaitu pemimpin mengadakan kontak langsung dengan
bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapi bawahan sehingga dia
dapat segera memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. melalui kontak
langsung pemimpin dapat menanamkan pengaruh dan ide-ide kepada bawahan sebab
bawahan merasa diperhatikan, dibimbing dan diarahkan menuju kemajuan.
2.
Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakuukan melalui media
non-pribadi seperti perintah tertulis, surt keputusan, dan pengumuman-pengumuman.
3.
Kepemimpinan otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang
sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan memindahkan orang
lain.
4.
Kepemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya partisipasi
kelompok dalam menentukan tujuan dan pemnduan pemikiran-pemikiran untuk
menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu,
setiap pemikiran perorangan atau kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
5.
Kepemimpinan kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan kepemimpinan
parternalistik yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin
bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing dan
penasehat dengan memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
6.
Kepemimpinan alamiah, pemimpin seperti ini timbul dengan sendirinya
secara spontan, bukan karena pengangkatan yang diterima serta dituruti oleh
orang lain. Kepemimpinan jenis ini sangat berpengaruh agar organisasi berhasil,
manajemen harus memanfaatkan para pemimpin alamiah. [6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen sebenarnya sudah ada dari masa lampau pada
era 1400-an di kota Vanesia, Italia, yang pada masa itu merupakan pusat
perdagangan dan perekonomian di benua Eropa. Manajemen sendiri berasal dari
bahasa latin manus yang berarti
“tangan” (Online Etymology), dalam bahasa italia maneggiare berarti “mengendalikan”, kemudian bahasa prancis management yang berarti “seni
melaksanakan dan mengatur” (Oxford English Dictionary), sedangkan dalam bahasa
inggris istilah manajemen berasal dari kata to
manageyang berarti mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses
aktivitas dan diatur berdasarkan urutan dan fungsinya dinamakan Manajemen. Jadi managemen itu suatu
proses untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai atau diinginkan oleh
sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, organisasi sosial, organisasi
pemerintah dan sebagainya. Manajemen berfungsi sebagai perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalin.
[1]Stephen P. Robbins, Manajemen Edisi Sepuluh Jilid 1:Erlangga, Jakarta, 2010, Hlm
33-34
[2]Usman Effendi, Asas Manajemen: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, Hlm 33-34
[3]Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber
Daya Manusia: PT Bumi Aksara, Jakarta, 2000, Hlm 10-11
[4]Dr. H. Abdul Choliq, M,T. , M.A, Pengantar Manajemen: Ombak, Yogyakarta,
2014, Hlm 2-3
[5]Usman Efendi, Asas manajemen: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, Hlm 18-20
[6]Dr Panglaykim dan Drs Hazil, Manajemen Suatu Pengantar: Ghalia
Indonesia, Jakarta Timur, 1960, Hlm 49-51
DAFTAR PUSTAKA
P.
Robbins Stephen dan Coulter Mari, 2010, Manajemen
Edisi Sepuluh Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Effendi
Usman, 2011, Asas Manajemen, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Hasibuan,
2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Choliq
Abdul, 2014, Pengantar Manajemen, Ombak, Yogyakarta.
Effendi
Usman, 2011, Asas Manajemen, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Panglaykim
dan Hazil, 1960, Manajemen Suatu
Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar