Senin, 04 Desember 2017

MAKALAH MSDM

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Banyak sumber mengenai istilah manajemen secara etimologis, diantaranya istilah manajemen berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan” (Online Etymology), dalam bahasa italia maneggiare berarti “mengendalikan”, kemudian bahasa prancis management yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur” (Oxford English Dictionary), sedangkan dalam bahasa inggris istilah manajemen berasal dari kata to manageyang berarti mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses aktivitas dan diatur berdasarkan urutan dan fungsinya dinamakan Manajemen. Jadi managemen itu suatu proses untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai atau diinginkan oleh sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, organisasi sosial, organisasi pemerintah dan sebagainya.
Teori manajemen yang ada sekarang ini merupakan hasil sebuah proses evolusi sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu manajemen telah mengalami perkembangan yang pesat. Pendekatan manajemen memberikan gambaran tentang bagaimana teori-teori manajemen berkembang sedemikian rupa mulai dari zaman ketika manajemen lahir sampai sekarang.Teori manajemen dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena manajerial yakni kerja sama organisasional untuk mencapai tujuan organisasional. Dengan adanya manajemen dapat memudahkan kita memanajemen orang, sumber-sumber yang lain dan tugas agar tujuan organisasional tercapai dengan efektif.
B.   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana latar belakang sejarah manajemen ?
2.     Bagaimana pengertian manajemen secara umum dan menurut beberapa ahli ?
3.     Apa saja fungsi-fungsi manajemen ?
4.     Bagaimana sifat dan tipe seorang manajer yang baik ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Sejarah Manajemen
Mempelajari sejarah manajemen dapat membantu kita memahami lebih banyak teori dan praktik manajemen modern, usaha-usaha terorganisasi yang diarahkan dan diatur oleh orang-orang yang bertanggung jawab menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun yang silam. Bngunan-bangunan piramida di Mesir dan Tembok Raksasa Cina, merupakan bukti-bukti nyata yang menunjukkan bahwa proyek-proyek berskala mega yang mempekerjakan puluhan ribu manusia pernah dijalankan, dan berhasil diselesaikan di zaman kuno.Bangunan piramida di Mesir adalah contoh yang luar biasa.Pembangunan piramida melibatkan lebih dari 100.000 orang dan berlangsung selama 20 tahun. Siapaorang yang bertanggung jawab memberitahukan para pekerja hal-hal apa yang harus dikerjakan? Siapa orang yang bertanggung jawab memastikan tetap tersedianya batu bagi para pekerja sehingga mereka tidak berhenti bekerja?Jawabanya adalah para manajer. Terlepas dari apa sebutan bagi mereka pada masa itu, orang-orang ini harus merencanakan pekerjaan apa yang harus diselesaikan, menata orang-orang dan bahan-bahan baku, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menerapkan suatu bentuk control untuk memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Contoh lain manajemen di masa lampau dapat dijumpai pada era 1400-an di kota Vanesia, Italia, yang pada masa itu merupakan pusat perdagangan dan perekonomian di benua Eropa. Orang-orang Vanesia telah mengembangkan sebuah bentuk awal perusahaan bisnis dan menjalankan kegiatan yang umum dijumpai di dalam organisasi masa kini. Sebagai contoh, di gudang senjata (Arsenal) kota Vanesia, kapal-kapal perang dihanyutkan secara perlahan menyusuri sebuah kanal, dan pada tiap-tiap pemberhentian di sepanjang kanal, layar, tiang-tiang, dan berbagai komponen lainnya dipasangkan kekapal. Hal ini seperti mobil-mobil yang dihanyutkan menyusuri jalur perakitan (assembly line) di pbrik, dimana pada setiap simpul kerja jalur komponen-komponen mobil akan dipasang. Selain itu orang-orang Venesia telah menggunakan gudang-gudang penyimpanan (warehouse) dan sistem inventarisasi barang persediaan untuk memantau penggunaan bahan-bahan, menjalankan fungsi-fungsi SDM untuk pengelolaan buruh dan menerapkan sistem akuntasi untuk mencatat dan memperhitungkan pendapatan dan biaya.
Ada dua kejadian yang patut mendapatkan perhatian khusus dalam sejarah manajemen. Pertama, pada 1776, Adam smith menerbitkan karyanya yang beerjudul The Wealth of Nations, dalam tulisan itu menggagas manfaat yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (division of labor) atau spesialisasi kerja yaitu pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam bidang-bidang yang sempit dan khusus, serta dilakukan secara berulang-ulang.
Kejadian penting yang kedua yaitu revolusi industry.Dimulai dari akhir abad kedelapanbelas, ketika tenaga mesin telah menggeser peran tenaga manusia, perusahaan mendapat bahwa lebih ekonomis untuk memanufaktur (memproduksi) barang dipabrik ketimbang dirumah. Pabrik-pabrik besar yang beroperasi membutuhkan orang-orang untuk meramalkan permintaan barang, memastikn tersediannya bahan baku yang memadai, memberikan penugasan kepada para buruh, mengelola kegiatan harian dan lain-lain. Orang-orang ini adalah para manajer, dan mereka perlu adanya teori-teori formal yang dapat dijadikan panduan dalam menjalankan organisasi-organisasi besar semacam dipabrik.[1][i]
B.      Pengertian Manajemen secara umum dan para ahli
Manajemen berasal dari kata “manus”, yang berarti “to control by hand” atau “gain result” manajemen mencakup, pertama “the achievement of result” dan kedua “personal responsibility by the manager for result being achieved”. Kata “manajemen (managemen) mempunyai beberapa arti tergantung pada konteksnya. Dalam bahasa inggris, manajemen berasal dari kata kerja to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, mengelola, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin (John M.Echols dan Hasan Sadily, 2005: 372). Manajemen juga memiliki beberapa pengertian diantaranya :
1.     Manajemen mempunyai pengertian secara universal, artinya manajemen dapat diterima secara umum dan berlaku untuk semua orang secara luas;
2.     Manajemen mempunyai pengertian sangat luas, maksudnya bahwa manajemen tidak terbatas yang ada dalam segala aspek kehidupan manusia;
3.     Manajemen sulit untuk diartikan, maksudnya bahwa pengertin manajemen selalu berbeda-beda menurut sudut pandang masing-masing, sehingga belum ada kesepakatan mengenai sudut pandang yang baku;
4.     Manajemen selalu berkembang dan mencari pendekatan-pendekatan dengan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dengan berbagai pendekatan dan penelitian.
Dengan demikian para pakar sudah memikirkan pendekatan-pendekatan untuk mencari pengertian yang bisa menggambarkan atau memberikan penjelasan agar dapat dimengerti oleh siapa saja yang ingin mempelajari tentang manajemen.
a.)   Mary Parker Follet (1868 – 1933) berpendapat bahwa  :
Manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dia mengartikan manajemen yang menitik beratkan pada seninya, di mana praktik atau implementasi membuat system yang baik dan benar.[2]
b.)   Hasibuan berpendapat bahwa :
Manajemen adalah seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan karyawan dan masyarakat.[3]

c.)   Abdul Choliq berpendapat bahwa :
Kata “manajemen (managemen) mempunyai beberapa arti tergantung pada konteksnya. Dalam bahasa inggris, manajemen berasal dari kata kerja to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, mengelola, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin.
Manajemen sumber daya manusia adalah orang yang bekerja dalam organisasi atau orang yang melakukan berbagai aktifitas untuk mencapai tujuan organisasi.[4]
Dari ketiga ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen jelas sebagai seni,dan hal itu ditegaskan oleh Mary Parker Follet, bahwa manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang.
Hasibuan menyebutkan bahwa seni adalah sesuatu kreativitas pribadi yang kuat disertai keterampilan.Terkait dengan manajemen, selanjutnya Hasibuan menjelaskan bahwa seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan skills yang efektif.
Abdul Cholic, Manajemen tersebut menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki ilmu dan seni tersendiri dalam menggerakkan orang, terutama dalam rangka menetapkan tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, mengenai perbandingan penjelasan MSDM dari ketiga tokoh diatas dapat kami simpulkan bahwa pada dasarnya MSDM itu adalah suatu proses dimana dalam melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu dan efektif  itu butuh kerja sama dan kekreatifan.
C.          Fungsi-fungsi Manajemen
Pada awal abad ke-20 seorang industriawan perancis bernama Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer melakukan lima fungsi manajemen yaitu: merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi dan mengendalikan. Pada prinsipnya bahwa fungsi-fungsi manajemen yang telah dikemukakan oleh para penulis secara umum mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a.     Planning (perencanaan) merupakan suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan menyiratkan bahwa manajer terlebih dahulu memikir dengan matang tujuan dan tindakannya. Biasanya tindakan manajer itu berdasarkan atas metode, rencana atau logika tertentu, bukan suatu firasat.
b.     Organizing (pengorganisasian) merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumer daya manusia yang tersedia dalam organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan organisasi. Pengorganisasian berarti bahwa manajer mengoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya bahan yang  dimiliki organisasi bersangkutan agar pekerjaan rapi dan lancer.
c.      Leading of actuiting (kepemimpinan) berfungsi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, dan dinamis. Kepemimpinan termasuk didalamnya pergerakan (actuiting) yaitu melakukan pergerakan dan memberikan motivasi pada bawahan untuk melakukan tugas-tugasnya.
d.     Controlling (pengendalian) merupakan suatu aktivitas menilai kineerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. [5]
D.      Sifat dan tipe manajer
Beberapa sifat yang penting dan vital bagi seorang pemimpin menurut Terry (principles of management, hal 384) yaitu :
1.     Penuh energy, baik rohani maupun jasmani, dan dapat bergiat terus-menerus.
2.     Mempunyai stabilitas dalam emosi dan perasaan, artinya seorang pemimpin tidak boleh berprasangka, berpikir priori jelek tentang orang-orang-orang bawahannya.
3.     Mengetahui pengetahuan yang luas tentang huubungan manusia, karena pekerjaannya selalu berkaitan dengan orang.
4.     Keinginan untuk jadi pemimpin harus menjadi daya dorong yang muncul dari dalam dan tidak ada desakan dari luar.
5.     Mempunyai kemahiran dalam komunikasi.
6.     Mempunyai kecakapan mengajar, karena seorang pemimpin harus mampu memberi semangat dan memberi coontoh pada bawahannya.
7.     Mempunyai kemahiran dibidang sosial supaya terjamin kepercayaan dan kesetiaan dari pada orang-orangnya.
8.     Mempunyai kecakapan-kecakapan teknis, untuk merencana, menyusun organisasinya, mendelegasi kekuasaan, mengambil keputusan, mengawasi dan meneliti.
Tipe-tipe manajer menurut Terry ada 6 macam tipe yaitu:
1.     Kepemimpinan personal yaitu pemimpin mengadakan kontak langsung dengan bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapi bawahan sehingga dia dapat segera memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. melalui kontak langsung pemimpin dapat menanamkan pengaruh dan ide-ide kepada bawahan sebab bawahan merasa diperhatikan, dibimbing dan diarahkan menuju kemajuan.
2.     Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakuukan melalui media non-pribadi seperti perintah tertulis, surt keputusan, dan pengumuman-pengumuman.
3.     Kepemimpinan otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan memindahkan orang lain.
4.     Kepemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya partisipasi kelompok dalam menentukan tujuan dan pemnduan pemikiran-pemikiran untuk menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, setiap pemikiran perorangan atau kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
5.     Kepemimpinan kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan kepemimpinan parternalistik yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing dan penasehat dengan memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
6.     Kepemimpinan alamiah, pemimpin seperti ini timbul dengan sendirinya secara spontan, bukan karena pengangkatan yang diterima serta dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan jenis ini sangat berpengaruh agar organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan para pemimpin alamiah.  [6]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manajemen sebenarnya sudah ada dari masa lampau pada era 1400-an di kota Vanesia, Italia, yang pada masa itu merupakan pusat perdagangan dan perekonomian di benua Eropa. Manajemen sendiri berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan” (Online Etymology), dalam bahasa italia maneggiare berarti “mengendalikan”, kemudian bahasa prancis management yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur” (Oxford English Dictionary), sedangkan dalam bahasa inggris istilah manajemen berasal dari kata to manageyang berarti mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses aktivitas dan diatur berdasarkan urutan dan fungsinya dinamakan Manajemen. Jadi managemen itu suatu proses untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai atau diinginkan oleh sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, organisasi sosial, organisasi pemerintah dan sebagainya. Manajemen berfungsi sebagai perencanaan, pengorganisasian dan pengendalin.












[1]Stephen P. Robbins, Manajemen Edisi Sepuluh Jilid 1:Erlangga, Jakarta, 2010, Hlm 33-34
[2]Usman Effendi, Asas Manajemen: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, Hlm 33-34
[3]Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Bumi Aksara, Jakarta, 2000, Hlm 10-11
[4]Dr. H. Abdul Choliq, M,T. , M.A, Pengantar Manajemen: Ombak, Yogyakarta, 2014, Hlm 2-3
[5]Usman Efendi, Asas manajemen: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010,  Hlm 18-20
[6]Dr Panglaykim dan Drs Hazil, Manajemen Suatu Pengantar: Ghalia Indonesia, Jakarta Timur, 1960, Hlm 49-51





DAFTAR PUSTAKA

P. Robbins Stephen dan Coulter Mari, 2010, Manajemen Edisi Sepuluh Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Effendi Usman, 2011, Asas Manajemen, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Choliq Abdul, 2014, Pengantar Manajemen, Ombak, Yogyakarta.
Effendi Usman, 2011, Asas Manajemen, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Panglaykim dan Hazil, 1960, Manajemen Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta Timur.


MAKALAH MSDM

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Banyak sumber mengenai istilah manajemen secara etimologis, diantaranya istilah manajemen bera...